Tokoh oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi mendesak pemerintah
melindungi kelompok Muslim Rohingya di negara tersebut. Kata dia,
penegakan hukum adalah satu-satunya jalan menghentikan pertikaian
komunal yang kembali menghantam negara tersebut.
Pemimpin Partai Nasional untuk Demokrasi (NLD) ini berjanji, akan
membawa persoalan Muslim Rohingya dalam sidang parlemen negara
tersebut. ''Saya tidak ingin mereka (Muslim Rohingya) memiliki keraguan
atas kewarganegaraannya,'' ujar Suu Kyi, seperti dilansir Irrawaddy,
baru-baru ini.
Aksi teror kembali dialamatkan kelompok Buddha terhadap kelompok
Muslim Rohingya. Kali ini, aksi tersebut nyata di motori oleh kalangan
agamawan. Irrawaddy mengatakan, kekerasan mematikan setidaknya terjadi
di 11 kota di Mandalay dan Distrik Pegu sepanjang Maret lalu.
Aksi anti muslim itu setidaknya menewaskan 43 Muslim Rohingya di
provinsi sebelah utara ibu kota Yangon, Meikhtala. Aksi yang disertai
pengrusakan dan pembakaran rumah ibadah itu juga menyebabkan, 93 Muslim
Rohingya di rawat di posko-posko darurat.
Sementara itu, rangkaian aksi teror dan pemburuan oleh kelompok
Buddha di kota-kota lain, menyebabkan 13 ribu Muslim Rohingya memilih
meninggalkan tanah kelahirannya. Aksi para petinggi agama kali ini
adalah yang terparah sejak bentrokan paling berdarah meletus tahun lalu.
sumber: REPUBLIKA.CO.ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar