Jakarta - Serbuan produk impor dirasakan betul hingga
ke pasar tradisional seperti Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tekstil
dan produk tekstil (garmen/pakain jadi) impor telah menggeser produk
lokal hingga menguasai 60% di Tanah Abang.
Ketua I Koperasi
Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar menyatakan serbuan produk impor
ini mampu mengubah porsi produk lokal dan impor yang ada di pasar grosir
tekstil dan produk tekstil terbesar di Indonesia tersebut. Sebelumnya
produk lokal menguasai pangsa pasar hingga 70%, namun saat ini justru
produk impor mencapai 60%.
"Dulu, porsi produk lokal berbanding impor 70:30. Sekarang porsinya terbalik, pada kisaran 40:60," ujar Yasril kepada detikFinance, Jumat (22/3/2013).
Yasril
menyatakan porsi tersebut berubah setelah maraknya barang-barang dari
China yang masuk ke Pasar Tanah Abang. Dia menambahkan produk yang masuk
itu kebanyakan produk fashion untuk wanita.
"Kebanyakan produk-produk fashion untuk wanita, jeans dan produk kaus," jelasnya.
Selain
dari China, lanjut Yasril, produk fashion asal India juga mulai ramai
diperjualbelikan di pasar ini. "Juga produk dari India," pungkasnya.
Seperti
diketahui perdagangan bebas yang digulirkan sepuluh tahun lalu,
khususnya penurunan tarif pada tekstil dan produk tekstil telah efektif
berlaku awal 2010 lalu melalui skema ASEAN-China Free Trade Agreement
(ACFTA) tak bisa dihindarkan. Sehingga barang-barang tekstil dan produk
tekstil asal China maupun negara ASEAN lainnya mengalami penurunan tarif
bea masuk signifikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar